Penggolongan biaya adalah proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting.
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada empat unsur pokok dari definisi biaya tersebut diatas, yaitu :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi;
2. Diukur dalam satuan uang;
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi;
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Di dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, atau dalam akuntansi biaya lebih dikenal dengan konsep “different costs for different purposes”. Ada lima cara penggolongan biaya, yaitu, yaitu penggolongan biaya:
1. Atas dasar obyek pengeluaran.
Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar.
2. Atas dasar fungsi pokok di dalam perusahaan.
Di dalam perusahaan manufaktur, ada empat fungsi pokok yang ada di perusahaan, yaitu:
a. Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.
Atas dasar fungsi produksi, maka biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi:
- Biaya bahan baku
Bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi bagian produk selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya atau merupakan bagian integral pada produk tertentu.
Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai di dalam pengolahan produk.
- Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau didiikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
- Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam:
· Biaya bahan penolong.
· Biaya tenaga kerja tidak langsung
· Biaya penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
· Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
· Biaya listrik dan air pabrik
· Biaya asuransi pabrik
· Biaya overhead lain-lain.
b. Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan. Atas dasar fungsi pemasaran, maka biaya dapat digolongkan dalam biaya pemasaran.
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran. Contoh biaya pemasaran, antara lain:
· Biaya iklan
· Biaya promosi
· Biaya angkut penjualan
· Biaya gaji bagian pemasaran
c. Fungsi administrasi dan umum, adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan efisien dan efektif. Atas dasar fungsi administrasi dan umum, maka biaya dapat digolongkan dalam biaya administrasi dan umum.
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Cotoh dari biaya administrasi umum adalah:
· Biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia.
· Biaya pemeriksaan akuntan
d. Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan. Biaya yang terjadi dalam rangka menjalankan fungsi keuangan dinamakam biaya keuangan. Misalnya: biaya bunga.
3. Atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
Di dalam perusahaan obyek atau pusat biaya dapat dihubungkan dengan produk yang dihasilkan, departemen-departemen yang ada dalam pabrik, daerah pemasaran, atau bagian-bagian dalam organisasi
Penggolongan biaya atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya dibagi menjadi:
a. Biaya langsung (direct cost)
Biaya angsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu.
b. Biaya tidak lagsung (indirect cost).
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
Dalam hubungannya dengan produk, biaya dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Biaya langsung kepada produk
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya langsung kepada produk karena terjadinya dapat dididentifikasikan pada produk.
b. Biaya tak langsung kepada produk
Biaya overhead pabrik merupakan biaya tak langsung kepada produk karena terjadinya tidak dapat didiidentifikasikan pada produk
Dalam hubungannya dengan departemen yang ada di dalam pabrik, biaya dikelompokkan menjadi biaya langsung departemen dan biaya tak langsung departemen.Tujuan dari departementalisasi adalah untuk ketelitian pembebanan harga pokokdan untuk pengendalian biaya.
Departemen dalam pabrik dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Departemen produksi
Departemen produksi adalah departemen atau bagian di dalam pabrik dimana dilakukan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.
b. Departemen jasa .
Departemen jasa adalah departemen atau bagian di dalam pabrik dimana pada departemen tersebut menghasilkan jasa yang akan dinikmati oleh departemen lain, baik departemen produksi maupun departemen jasa lainnya.
4. Atas dasar perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas utama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya, serta pengambilan keputusan. Tendensi perubahan biaya terhadap kegiatan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Biaya tetap
Biaya tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
- Biaya satuan akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya variabel
Biaya variabel mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan.
- Biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
c. Biaya semivariabel
Biaya semivariabel mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.
- Biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding.
5. Atas dasar jangka waktu manfaatnya.
Atas dasar jangkawaktu pemanfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Pengeluaran modal (capital expenditures)
Pengeluaran modal adalah pengeluaran biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat terjadnya pengeluaran ini dik
apitalisasi ke dalam harga perolehan aktiva, dan diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmatinya.
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi. Umumnya pada saat terjadinya pengeluaran, langsung diperlakukan ke dalam biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar